WELCOME TO MY BLOG

Pages

Jumat, 20 Januari 2012

Mampukah kita ?

Bismillahirrohmanirrohim..
Assalamualaikum Wr.Wb.

Ketika kita akan melakukan sesuatu yang susah pasti kita akan bertanya mampukah kita?. Kemudian akan ada rasa pesimistis. Perasaan tidak siap menghadapi segala akibat kegagalan kita nanti. Banyak orang munkin akan mundur ketika dicerca oleh dirinya sendiri dengan pertanyaan tadi. Saya sendiri menulis artikel ini karena lantaran banyak fenomena terjadi dimasyarakat.

Budaya pesimistis memang sudah membudaya dikalangan lingkungan kita bersama. Hanya mereka yang mampu melawannya yang akan tampil cemerlang. Hal ini memang sejalan dengan proses interaksi dalam masyarakat itu sendiri yang memberikan dampak negatif.

Sebagai contoh, ketika kita melihat teman kita dalam kelas mencoba untuk tampil kedepan. Ketika teman kita tersebut melakukan kesalahan didepan. Apa yang terjadi ?. Tentu kita akan bisa menjawab. Pasti banyak anak yang menertawakan bahkan mencemooh temannya tadi. Apa yang akan terjadi selanjutnya ?. Mungkin teman kita tadi takkan mau maju kedepan lagi. Karena alasan trauma,malu,dll. Bedakan hal ini ketika kita bayi, yang
awalnya kita tidak bisa bicara sampai akhirnya kita bisa menghafal 5000 lebih kosa kata hanya dengan mendengar pembicaraan orang didekatnya. Mengapa hal ini terjadi ? tentu karen kita tidak pernah memarahi bayi yang sedang mencoba untuk bicara dan memahami perkataan orang disekitarnya. Mungkin Justru kita akan terus menyemangatinya untuk terus bisa. Coba bayangkan kita mencoba menghafal 5000 kosa kata ketika kita sudah dewasa. Mungkin kita akan berpikir dua kali untuk itu.

Mengapa hal diatas bisa terjadi ?. Jawabannya mudah. Karena ketika kita masih bayi, Hampir semua kata yang kita dengar adalah hal-hal positif dan sanjungan. Beda halnya dengan ketika kita dewasa, Kita mulai terkontaminasi oleh kata-kata yang buruk.

Saya punya satu cerita hikmah yang baik untuk diambil sebagai pelajaran hidup. Suatu hari ada rombongan katak yang sedang berjaalan-jalan di tengah hutan. Mereka melompat kesana kemari bagai tak punya masalah sama sekali. kesenangan mereka pecah ketika ada seekor katak terjatuh kedalam lubang yang cukup dalam. tak lama setelah itu banyak katak mengerumuninya. katak itu terus mencoba untuk keluar, namun apa daya. ia tetap tak bisa keluar. Katak yang ain mulai mengomentari bahwa katak itu takkan bisa keluar dan akan mati didalam lubang itu. Tetapi katak itu etap mencoba keluar. Dan akhirnya katak itu bisa keluar. Ternya katak itu adalah katak yang tuli. Dia menjadi bersemangat ketika melihat temannya menyorakinya. walaupun ia tak tahu apa isi dari sorakan temannya itu.

Nah, banyak hikmah yang kita ambil dari 2 kisah diatas. Kesimpulannya adalah janganlah menyerah sebelum berperang. Jangan hiraukan perkataan orang lain yang mengandung unsur negatif. Bergaullah dengan teman yang akan selalu mensupport anda
ingat "kegagalan memang sakit, tapi lebih sakit lagi ketika anda gagal tanpa mencoba tuk berhasil"

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright (c) 2010 artikel bagus and Powered by Blogger.