Senja menyingsing diufuk barat. Bumi termenung dengan hati yang larat. Sakit hatinya bagai tersayat-sayat. Dia terus tuk berpikir optimis. Namun hanya kesedihan yang dating membayang. Dia terus memikirkan nasibnya yang malang, yang terbuang di jurang kesedihan yang mendalam. Dia meronta-ronta namun tetaplah dia makhluk yang terbuang. Dia mencoba untuk berteriak, akan tetapi harapan tak kunjung dating menjelang. “ Wahai angin yang bertiup sepoi-sepoi didahan. Tidakkah kau merasakan kesedihan yang sama wahai kawan?. Wahai angin wahai perindu malam dengarkanlah jerit tangisku didalam lantunan bait rindu. Wahai sobatku diriku termangu didalam gejolak emosi semu. Kini ia telah membunuhku disetiap lantunan tembang waktu” kata bumi. Ia kembali melontarkan kata-kata puitis yang entah dating darimana asalnya.
skip to main |
skip to sidebar
Blog ini didedikasikan kepada siapa saja yang ingin menimba ilmu dan berbagi informasi
Pages
Sabtu, 01 Oktober 2011
Daftar Link
Pengikut
follow us
Total Tayangan Halaman
Mengenai Saya
- zainul_ahmad
- saya adalah remaja yang kini sedang mencari jati diri dan aktif dalam berorganisasi
Klik-klik
Copyright (c) 2010 artikel bagus and Powered by Blogger.