assalamualaikum,
bagi teman teman yang ingin bergabung dengan kepanitiaan sosialisasi bidikmisi wilayah surabaya, bisa mengunduh dan mengisi file berikut dan membawanya waktu temu BM surabaya , besok jumat pukul 8
file bisa diunduh di link ini
skip to main |
skip to sidebar
artikel bagus
Blog ini didedikasikan kepada siapa saja yang ingin menimba ilmu dan berbagi informasi
Pages
Kamis, 15 November 2012
FOrm Kepanitiaan Sosialisasi Bidik misi 2013 Universitas Airlangga
Kamis, 17 Mei 2012
"AKU INGIN MATI SAJA !"
Seorang pria mendatangi Sang Master, “Guru, saya sudah bosan hidup.
Sudah jenuh betul. Rumah tangga saya berantakan. Usaha saya kacau.
Apapun yang saya lakukan selalu berantakan. Saya ingin mati.”
Sang Master tersenyum dan menasehatinya dengan berbagai cara dan lembut,serta siap membantunya, namun pria itu menolak tawaran sang guru dan bertekad untuk tetap mati agar hatinya tenang.
Dengan lembut sang guru berkata; “Jadi kamu tidak ingin sembuh. Kamu betul-betul ingin mati?”
“Baik, besok sore kamu akan mati. Ambillah botol obat ini. Setengah botol diminum malam ini, setengah botol lagi besok sore jam enam, dan jam delapan malam kau akan mati dengan tenang.”
Giliran dia menjadi bingung. Setiap Master yang ia datangi selama ini selalu berupaya untuk memberikannya semangat untuk hidup. Yang satu ini aneh. Ia bahkan menawarkan racun. Tetapi, karena ia memang sudah betul-betul jenuh, ia menerimanya dengan senang hati.
Pulang kerumah, ia langsung menghabiskan setengah botol racun yang disebut “obat” oleh Master edan itu. Dan, ia merasakan ketenangan sebagaimana tidak pernah ia rasakan sebelumnya.Begitu rileks, begitu santai!. Tinggal 1 malam, 1 hari, dan ia akan mati. Ia akan terbebaskan dari segala macam masalah.
Malam itu, ia memutuskan untuk makan malam bersama keluarga di restoran Jepang. Sesuatu yang sudah tidak pernah ia lakukan selama beberapa tahun terakhir. Pikir-pikir malam terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis. Sambil makan, ia bersenda gurau. Suasananya santai banget! Sebelum tidur, ia mencium bibir istrinya dan membisiki di kupingnya, “Sayang, aku mencintaimu. “Karena malam itu adalah malam terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis!
Esoknya bangun tidur, ia membuka jendela kamar dan melihat ke luar. Tiupan angin pagi menyegarkan tubuhnya. Dan ia tergoda untuk melakukan jalan pagi. Pulang kerumah setengah jam kemudian, ia menemukan istrinya masih tertidur. Tanpa membangunkannya, ia masuk dapur dan membuat 2 cangkir kopi. Satu untuk dirinya, satu lagi untuk istrinya. Karena pagi itu adalah pagi terakhir,ia ingin meninggalkan kenangan manis! Sang istripun merasa aneh sekali Selama ini, mungkin aku salah. “Maafkan aku, sayang.”
Sang Master tersenyum dan menasehatinya dengan berbagai cara dan lembut,serta siap membantunya, namun pria itu menolak tawaran sang guru dan bertekad untuk tetap mati agar hatinya tenang.
Dengan lembut sang guru berkata; “Jadi kamu tidak ingin sembuh. Kamu betul-betul ingin mati?”
“Baik, besok sore kamu akan mati. Ambillah botol obat ini. Setengah botol diminum malam ini, setengah botol lagi besok sore jam enam, dan jam delapan malam kau akan mati dengan tenang.”
Giliran dia menjadi bingung. Setiap Master yang ia datangi selama ini selalu berupaya untuk memberikannya semangat untuk hidup. Yang satu ini aneh. Ia bahkan menawarkan racun. Tetapi, karena ia memang sudah betul-betul jenuh, ia menerimanya dengan senang hati.
Pulang kerumah, ia langsung menghabiskan setengah botol racun yang disebut “obat” oleh Master edan itu. Dan, ia merasakan ketenangan sebagaimana tidak pernah ia rasakan sebelumnya.Begitu rileks, begitu santai!. Tinggal 1 malam, 1 hari, dan ia akan mati. Ia akan terbebaskan dari segala macam masalah.
Malam itu, ia memutuskan untuk makan malam bersama keluarga di restoran Jepang. Sesuatu yang sudah tidak pernah ia lakukan selama beberapa tahun terakhir. Pikir-pikir malam terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis. Sambil makan, ia bersenda gurau. Suasananya santai banget! Sebelum tidur, ia mencium bibir istrinya dan membisiki di kupingnya, “Sayang, aku mencintaimu. “Karena malam itu adalah malam terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis!
Esoknya bangun tidur, ia membuka jendela kamar dan melihat ke luar. Tiupan angin pagi menyegarkan tubuhnya. Dan ia tergoda untuk melakukan jalan pagi. Pulang kerumah setengah jam kemudian, ia menemukan istrinya masih tertidur. Tanpa membangunkannya, ia masuk dapur dan membuat 2 cangkir kopi. Satu untuk dirinya, satu lagi untuk istrinya. Karena pagi itu adalah pagi terakhir,ia ingin meninggalkan kenangan manis! Sang istripun merasa aneh sekali Selama ini, mungkin aku salah. “Maafkan aku, sayang.”
Label:
cerpen,
motivasi,
pelajaran hidup
Jumat, 20 April 2012
Kejujuran berkah diatas musibah
kejujuran
Ada istilah yang menyebutkan bahwa kejujuran adalah mata uang yang
berlaku di mana-mana. Kejujuran juga merupakan sesuatu yang lebih mahal
dibandingkan dengan sebongkah permata. Buktinya pada zaman seperti ini,
kejujuran seakan punah dan merupakan hal yang langka sehingga krisis
kejujuran yang melanda bangsa ini menyebabkan kekacauan di mana-mana.
Sebenarnya kelangkaan akan kejujuran wajar terjadi. Entah bermula darimana, namun hilangnya kejujuran seakan menjadi efek domino yang merambah kemana-mana, baik itu yang tua hingga muda atau atasan hingga bawahan.
Banyak hal menjadi pemicunya, sebagian besar karena ketakutan pada pihak yang lebih berkuasa, atau ketakutan hilangnya sesuatu yang berharga sampai dianggap buruk atau ditolak, padahal kejujuran lebih bernilai sekalipun kita berada di pihak yang salah.
Sebenarnya kelangkaan akan kejujuran wajar terjadi. Entah bermula darimana, namun hilangnya kejujuran seakan menjadi efek domino yang merambah kemana-mana, baik itu yang tua hingga muda atau atasan hingga bawahan.
Banyak hal menjadi pemicunya, sebagian besar karena ketakutan pada pihak yang lebih berkuasa, atau ketakutan hilangnya sesuatu yang berharga sampai dianggap buruk atau ditolak, padahal kejujuran lebih bernilai sekalipun kita berada di pihak yang salah.
Selasa, 03 April 2012
Baik ? Buruk ? siapa yang tahu ?
Ada seorang raja yang begitu senang berburu. Suatu ketika, saat berburu, jarinya terluka. Tabibnya yang tua merawat jari itu. Raja, karena gelisah, bertanya, "Bagaimana tabib, apakah jariku bakal baik atau buruk?" Tabibnya menjawab, "Good? Bad? Who knows?" ("Baik? Buruk? Siapa yang tahu?")
Beberapa hari kemudian, jari itu terinfeksi hingga jadi bengkak. Raja kembali menemui tabibnya dengan panik, "Apa yang terjadi? Apa lukaku akan baik-baik saja?" Tabibnya menjawab, "Good? Bad? Who knows?"
Jelas ucapan tabibnya itu tidak membuat raja terkesan sama sekali, namun ia hanya bisa memercayai tabibnya. Beberapa hari kemudian luka itu sudah begitu parahnya hingga tabib harus memotong jarinya. Amputasi!
Beberapa hari kemudian, jari itu terinfeksi hingga jadi bengkak. Raja kembali menemui tabibnya dengan panik, "Apa yang terjadi? Apa lukaku akan baik-baik saja?" Tabibnya menjawab, "Good? Bad? Who knows?"
Jelas ucapan tabibnya itu tidak membuat raja terkesan sama sekali, namun ia hanya bisa memercayai tabibnya. Beberapa hari kemudian luka itu sudah begitu parahnya hingga tabib harus memotong jarinya. Amputasi!
Label:
motivasi,
pelajaran hidup
Aku mencintainya ya allah
Nafas berhimpit dengan senja gemuruh
malangkahkan kakiku yang mulai kelu
dalam dinginnya malam ku berlagu
melantunkan sejuta bait rindu
Tembang lagu menuai kalbu..
saroja indah memuat asmara
terhanyutku dalam buaian nafsu
yaitu dunia yang diliputi oleh lara..
saroja indah menengguk raga
hitam nan kelam bak jelagaa
namun dunia ini begitu tega..
tuk hantarkan senyumu ke hadapan mataku..
malangkahkan kakiku yang mulai kelu
dalam dinginnya malam ku berlagu
melantunkan sejuta bait rindu
Tembang lagu menuai kalbu..
saroja indah memuat asmara
terhanyutku dalam buaian nafsu
yaitu dunia yang diliputi oleh lara..
saroja indah menengguk raga
hitam nan kelam bak jelagaa
namun dunia ini begitu tega..
tuk hantarkan senyumu ke hadapan mataku..
Rabu, 14 Maret 2012
Orang Yang Belum Pernah Mendengar Islam, Apakah Kafir?
Banyak kaum muslimin yang bingung menghadapi pertanyaan semacam ini. Tidak jarang pula yang berangkat dari pertanyaan ini kemudian meragukan keadilan Islam lalu akhirnya menganggap semua agama benar. Padahal andaikan mereka sedikit berusaha mempelajari Islam dengan benar, mereka akan menemukan para ulama kita sudah menjelaskan dengan panjang-lebar jawaban dari pertanyaan semacam ini. Berikut ini kami kutipkan penjelasan bagus dari Syaikh Muhammad bin Abdillah Al Wuhaibi dalam kitabnya, Nawaqidhul Iman Wa Dhawabitut Takfir ‘Indas Salaf (1/294):
Perbedaan pendapat dalam masalah ini adalah tentang hukum di akhirat, bukan hukum di dunia. Tidak ada satupun para ulama yang mengatakan bahwa orang yang tidak pernah mendengar Islam itu adalah muslim, atau pada mereka diberlakukan hukum orang muslim di dunia. Oleh karena itu, perbedaan pendapat yang ada bukanlah tentang hukum di dunia. Al Imam Ibnu Qayyim Rahimahullah berkata: “Wajib bagi setiap orang untuk meyakini bahwa setiap manusia yang tidak beragama dengan agama Islam adalah kafir. Namun wajib juga meyakini bahwa Allah Ta’ala (di akhirat) tidak akan mengadzab orang yang belum disampaikan hujjah. Ini secara umum. Adapun secara khusus per individu, hanya Allah yang mengetahuinya. Ini semua berkaitan dengan balasan dan hukuman di akhirat. Sedangkan hukum di dunia, diterapkan berdasarkan apa yang nampak. Oleh karena itu, anak-anak kecil orang kafir dan orang gila yang kafir, di dunia diberlakukan hukum orang kafir kepada mereka” (Thariqul Hijratain, 384).
Pembahasan mengenai nasib orang yang belum pernah mendengar Islam di akhirat, adalah permasalahan ijtihadiyah yang banyak dibahas para ulama. Namun bahasan ini tidak termasuk ushuluddin (pokok agama) dan bukan ‘ijma. Oleh karena itu tidak dibahas pada kebanyakan kitab aqidah yang terkenal. Ada beberapa pendapat ulama dalam permasalahan ini:
Perbedaan pendapat dalam masalah ini adalah tentang hukum di akhirat, bukan hukum di dunia. Tidak ada satupun para ulama yang mengatakan bahwa orang yang tidak pernah mendengar Islam itu adalah muslim, atau pada mereka diberlakukan hukum orang muslim di dunia. Oleh karena itu, perbedaan pendapat yang ada bukanlah tentang hukum di dunia. Al Imam Ibnu Qayyim Rahimahullah berkata: “Wajib bagi setiap orang untuk meyakini bahwa setiap manusia yang tidak beragama dengan agama Islam adalah kafir. Namun wajib juga meyakini bahwa Allah Ta’ala (di akhirat) tidak akan mengadzab orang yang belum disampaikan hujjah. Ini secara umum. Adapun secara khusus per individu, hanya Allah yang mengetahuinya. Ini semua berkaitan dengan balasan dan hukuman di akhirat. Sedangkan hukum di dunia, diterapkan berdasarkan apa yang nampak. Oleh karena itu, anak-anak kecil orang kafir dan orang gila yang kafir, di dunia diberlakukan hukum orang kafir kepada mereka” (Thariqul Hijratain, 384).
Pembahasan mengenai nasib orang yang belum pernah mendengar Islam di akhirat, adalah permasalahan ijtihadiyah yang banyak dibahas para ulama. Namun bahasan ini tidak termasuk ushuluddin (pokok agama) dan bukan ‘ijma. Oleh karena itu tidak dibahas pada kebanyakan kitab aqidah yang terkenal. Ada beberapa pendapat ulama dalam permasalahan ini:
Label:
pelajaran hidup,
pendapat umum
Jumat, 09 Maret 2012
Kisah penunggang kuda
Ada seorang Kaisar yg mengatakan kpd penunggang kudanya yg setia mengabdi,
apabila ia bs mengendarai kudanya & menjangkau wilayah sebanyak yg ia mampu, maka sang Kaisar akan memberikan wilayah sebanyak yg ia jangkau.
Tentu saja, sang penunggang kuda segera melompat naik ke atas kudanya & secepat mungkin pergi melakukannya.
Dia trs memacu & memacu,
mencambuk kudanya.
Ketika ia merasa lapar atau lelah, dia tidak berhenti karena dia sangat ingin memperoleh wilayah sebanyak mungkin.
Pada akhirnya, saat ia telah menjangkau wilayah yg cukup besar, ia kelelahan & sekarat.
Sang penunggang kuda lalu bertanya kepada dirinya sendiri,
"Mengapa aku memaksa diriku begitu keras utk menjangkau begitu banyak?
Sekarang aku sekarat & aku hanya memerlukan sebidang tanah yg sangat kecil utk menguburkan diriku sendiri."
apabila ia bs mengendarai kudanya & menjangkau wilayah sebanyak yg ia mampu, maka sang Kaisar akan memberikan wilayah sebanyak yg ia jangkau.
Tentu saja, sang penunggang kuda segera melompat naik ke atas kudanya & secepat mungkin pergi melakukannya.
Dia trs memacu & memacu,
mencambuk kudanya.
Ketika ia merasa lapar atau lelah, dia tidak berhenti karena dia sangat ingin memperoleh wilayah sebanyak mungkin.
Pada akhirnya, saat ia telah menjangkau wilayah yg cukup besar, ia kelelahan & sekarat.
Sang penunggang kuda lalu bertanya kepada dirinya sendiri,
"Mengapa aku memaksa diriku begitu keras utk menjangkau begitu banyak?
Sekarang aku sekarat & aku hanya memerlukan sebidang tanah yg sangat kecil utk menguburkan diriku sendiri."
Label:
motivasi,
pelajaran hidup
Daftar Link
Pengikut
follow us
Total Tayangan Halaman
Mengenai Saya
- zainul_ahmad
- saya adalah remaja yang kini sedang mencari jati diri dan aktif dalam berorganisasi
Klik-klik
Copyright (c) 2010 artikel bagus and Powered by Blogger.